BAB I
PENDAAHULUAN
Ilmu pengetahuan adalah suatu uraian yang
sistematis dan metodis tentang suatu hal atau masalah.Setelah melihat
pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa syarat ilmu pengetahuan sebagai
berikut:
·
Ilmu pengetahuan harus ada obyeknya Adapun obyek ilmu pengetahuan
adalah obyek material dan formal. Obyek matrial adalah bahan yang menjadi
sasaran suatu ilmu pengetahuan sedangkan obyek formal adalah sudut pembahasan
suatu ilmu pengetahuan, misal: ilmu jiwa dan ilmu manusia yang kwdua macam ilmu
pengetahuan itu mempunyai obek material sama (manusia), akan tetapi obyek
formalnya berbeda. Oleh karena itu obyek material ilmu pengetahuan dapat sama
sedang obyek formalnya berbeda.
·
Ilmu pengetahuan harus metodis : ilmu pengetahuan dalam mengdakan
pembahasan serta penyelidikan untuk suatu ilnmi pengrtahuan harus menggunakan
metode yang ilmiah.
·
Ilmu pengetahuan harus sistematis.
·
Harus mempunyai dinamika : ilmi pengetajhuan harus tumbuh dan
berkembang untuk mepunyai kesempuranaan.
·
Harus praktis : ilmi pengetahuan harus berguna dan dipraktekkan
dalam kehidupan sehari-hari.
·
Harus diabadikan untuk kesejahteraan manusia.
Kedudukan ilmu pendidikan itu berada di tengah-tengah
ilmu yang lain. Ilmu pendidiakan ialah suatu llmu pengetahuan yang membahas
masalah yamg behubungan dengan pendidikan,syarat ilmu pendidikan adalah
bersifat teoritis,praktis,dan normatif.
A. Syarat – Syarat Ilmu Pengetahuan
Suatu ilmu pengetahuan harus mamanuhi tiga
persyaratan pokok dan beberapa persysaratan tambahan. Diantaranya:
Ø Persyaratan tambahan
§ Suatu ilmu pengetahuan harus
mempunyai dinamika
§ Suatu ilmu pengetahuan harus
praktis
§ Suatu ilmu
pengetahuan harus diabdikan untu kesejahteraan umat manusia
B. Ilmu Pendidikan Sebagia Ilmu
Setelah kita tahu apa yang
menjadi persyaratan suatu ilmu pengetahuan . tentunya kita mengetahui bahwa
ilmu pendidikan telah memenuhi persyaratan – persyaratan tersebut.
Ilmu pendidikan mempunyai obyek , metode, dan systematika . tidak
hanya itu ilmu pendidikan juga telah memenuhi persyaratan tambahan lainnya.
Misal, praktis , dinamika dan tentunya diabdikan untuk kesejahteraan umat
manusia.
C.
Kedudukan Ilmu Pendidikan
Guna mempermudah untuk mengetahui
kedudukan ilmu pendidikan, coba kita perhatikan bagan berikut.
q Ilmu pengetahuan
Ø Matematika - Ilmu Berhitung
-
Ilmu Aljabar
-
Ilmu Ukur
-
Ilmu Mekanik
Ø Fisika - ilmu Alam
-
ilmu Kimia
-
Geologi
-
Mineralogi
Ø Biologi - Botani
-
Zoologi
-
Antropologi
-
Etnologi
Ø Social sciences - Ilmu Jiwa
-
Ilmu Logika
-
Ilmu Ethika
-
Ilmu Hukum
-
Ilmu Ekonomi
-
Ilmu Pendidikan
-
Sosiologi
Ø Metafisika - Ontologi
-
Antropologi Filsafat
-
Cosmologi
-
Theodicee
Dari bagan diatas maka
kita ketahui bahwa kedudukan ilmu pendidikan terletak di tengah – tengah ilmu –
ilmu yang lain.
D. Sifat – Sifat Ilmu Pendidikan
Ilmu pendidikan ialah ilmu pengetahuan yang
membicarakan masalah – masalah yang berhubungan dengan pendidikan. Sebagai mana
setiap ilmu mempunyai siafatnya masing – masing begitu juga dengan ilmu
pendidikan.
Sifat ilmu pendidikan diantaranya : - Teoritis
-
Praktis
- Normatif
E.
Obyek – Obyek Ilmu Pendidikan
Adapun obyek dari ilmu pendidikan yaitu :
Ø
Anak Didik
Ø
Pendidik
Ø
Materi Pendidikan
Ø
Metodologi Pengajaran
Ø
Evaluasi Pengajaran
Ø
Alat – Alat Pendidikan
Ø
Milieu Atau Lingkungan Sekitar
Ø
Dasar Dan Tujuan Pendidikan
F.
Ilmu – Ilmu Bantu Ilmu Pendidikan
Ilmu bantu yang
diperlukan dalam ilmu pendidikan antara lain :
Ø Ilmu – Ilmu
Biologi, misal; Embriologi, Anatomi, Fisiologi dan lain sebagainya.
Ø Ilmu jiwa, misal;
Ilmu Jiwa Umum, Ilmu Jiwa Perkembangan, Ilmu Jiwa Social.
Ø Ilmu – Ilmu
Social, misal; Social, Ekonomi, Hukum, dan lain sebagainya.
BAB II
PENDIDIKAN
Adapun
unsur-unsur pendidikan adalah:
1.Anak didik :
pihak yang menjadi obyek utama pendidikan
2. Pendidik : pihak yang menjadi subyek dari pelaksanaan
pendidikan
3. Materi :
bahan atau pengalaman belajar yang disusun menjadi kurikulum
4. Alat pendidikan : tindakan yang menjdi kelamgsungan mendidik
5. Lingkumgan : keadaan yang berbengaruh terhadap hasil pendidikan
6.Dasar dan landasan pendidikan : landasan yang menjadi fundamental dari
segala kegiatn pendidikan.
Pendidikan adalah suatu usaha sadar yang teratur dan tematis,yang
dilakukan seseorang untuk mempengaruhi agar anak mempunyai siafat dan tabiat
yang sesuai dengan tujan pendidikan .Yang menjadi eksistensi mendidik terletak
pada tujuan mendidik, sedang mengajar eksistensinya terletak pada
materinya.Oleh karena itu daapat disimpulkan mendidik lebih luas dari pda
mengajar,dan mengajar merupakan sarana dalam mendidik.
Adapun faktor-faktoryang membatasi
kemampuan pendidikan :
Ø Faktor anak
didik:di dalam anak didik terdpt potensi-potensi yang butuh pendidikan dari
luar
Ø Faktor
pendidik:guru mempunyai metode penyampian yang berbeda dan beragam.
Ø Faktor lingkumgan:limgkungan
sangat berpengaruh baik positif maupun negatif.
Lama pendidikan
tidak akhirnya.Menurut Lengeverd bahwa di saat ketika anak itu telah sadar atau
mengenal kewibawaan(gezaag).Adapun ciri-cirinya:adanya kestabilan,sifat
tanggung jawab dan sifat berdiri sendiri.
Menurut
sarjanawan pendidikan dari Barat lma pendidikan jika anak telah berumur 20 atau
21 tahun sedang menurut bangsa Timur,bahwa prndidikan tidak hanya di mulai
sejak prenatal melainkan di mulai sejak anak diciptakan(konsepsi).
Dasardan tujuan merupakan salah masalah ynng
sangat fundamental dalam pelaksanaan pendidikan.Oleh karen itu dasar akan
mennetukn corak dan isi dari pensdidikn akan menuju arah mana anak dibawa
2.1 Apakah Pendidikan itu?
Pendidikan adalah bantuan yang diberikan
dengan sengaja kepada anak dalam pertumbuhan jasmani maupun rohaninya untuk
mencapai tingkat dewasa.
2.2 Mendidik dan Mengajar
Mendidik lebih luas
dari pada mengajar, mengajar hanyalah merupakan alat atau sarana di dalam
mendidik. Sedangkan
mendidik harus mempunyai tujuan nilai-nilai yang tinggi.
2.3 Batas-batas Kemampuan Penduduk
Adapun faktor-faktor yang membatasi
kemampaun pendidikan adalah :
1)
Faktor yang terletak pada anak didik
2) Faktor yang terletak pada si
pendidik
3)
Faktor yang ada pada lingkungan.
2.4 Lama Pendidikan dan Kedewasaan
Menr langeveld, batas bawah dari pendidikan
itu ada saat dimana anak telah mengenal kewibawaan.
2.5 Macam-macam Pendidikan
1)
Membedakan menurut filsafat atau pandangan
hidup
2) Membedakan menurut aspek-aspek
pendidikan
3) Membedakan menurut tingkatnya
4) Membedakan menurut umumnya
5) Membedakan menurut tempat pendidikannya
6) Membedakan menurut isi pendidikan
7) Membedakan menurut sifat anak
didik
8) Membedakan menurut sifat
pelaksanaan
A. Apakah Pendidikan Itu ?
Mengenai pertanyaan apa pendidikan itu dapat kita jawab. Bahwasannya
dalam buku ini dikemukakan dua pengertian secara umum, berikut pengertian
tersebut:
Definisi I
: Pendidikan ialah suatu usaha yang sadar yang teratur dan sitematis,
yang dilakukan oleh orang – orang yang diserahi tanggung jawab untuk mempengaruhi
anak agar mempunyai sifat dan tabiat yang sesuai dengan cita – cita
pendidikan.
Definisi
II : bantuan yang diberikan secara
sengaja kepada anak dalam
pertumbuhan jasmani maupun rohani.
B. Mendidik Dan Mengajar
Secara teoritis
pengertian mendidik dan mengajar tidaklah sama. Mengajar berarti menyerahkan
atau manyampaikan ilmu pengaetahuan atau keterampilandan lain sebagainya kepada
orang lain, dengan menggunakan cara – cara tertentu sehingga ilmu – ilmu
tersebut bisa menjadi milik orang lain.
Lain
halnya mendidik, bahwa mendidik tidak hanya cukup dengan hany memberikan ilmu
pengetahuan ataupun keterampilan, melainkan juga harus ditanamkan pada anak
didik nilai – nilai dan norma – norma susila yang tinggi dan luhur.
Dari
pengertian diatas dapat kita ketahui bahwa mendidik lebih luas dari pada
mengajar. Mengajar hanyalah alat atau sarana dalam mendidik .dan mendidik harus
mempunyai tujuan dan nilai – nilai yang tinggi.
C. Batas – Batas Kemampuan
Pendidikan
Adapun factor –
factor yang membatasi kemampuan pendidikan ialah :
Ø Faktor anak
didik, Anak didik adalah pihak yang dibantu. Pada dasarnya dalam diri anak
tersebut sudah terdapat potensi – potensi yang kemungkinan dapat dikembangkan
yang mana dalam pengembangannya membutuhkan bantuan pihak lain.
Ø Factor si
pendidik, Pendidik adalah pihak yang memberi bantuan kepada anak didik . dalam hal
ini pendidik memberi bantuan guna mengemabangkan potensi – potensi yang ada
dalm diri anak didik.para pendidik tentunya mempunyai cara – cara tersendiri
guna memberikan bantuan anak dan cara tersebut belum tentu sesuai dengan anak,
inilah yang menjadi penentu pada akhirnya dalam keberhasilan pendidikan.
Ø Factor
lingkungan, Lingkungan disini dapat berupa benda – benda, orang
–orang , dan lain sebagainya yang ada di sekitar anak didik. Suatu hal
disekitar anak dapat memberi pengaruh langsung terhadap pembentukan dan
perkembangan anak.
D. Lama Pendidikan Dan Kedewasaan
Yang dimaksud lama
pendidikan disini adalah hal yang menyangkut kapan pendidikan itu dimulai (batas
bawah) dan kapan pendidikan itu berakhir (batas atas). Menurut langeveld batas
bawah dari pendidikan itu ialah saat dimana anak mulai mengakui dan menerima
pengaruh atau anjuran yang datang dari orang lain.
Sedangkan batas atas
dari pendidikan adalah apabila anak telah mencapai tinggkat dewasa dalam arti
rohaniah. Adapun ciri – cirinya yaitu : adanya sifat kestabilan (kemantapan),
adanya sifat tanggung jawab, adanya sifat kemandirian.
E. Macam – Macam Pendidikan
Ditinjau dari
segi pelaksanaan pendidikan dapat dibedakan sebagai berikut:
Ø Pendidikan
menurut filsafat atau pandangan hidup
§ Pendidikan Nasionalis
§ Pendidikan Kolonialis
§ Pendidikan Komunis
§ Pendidikan Liberalis
§ Pendidikan Islam
§ Dan lain sebagainya
Ø Menurut segi –
segi atau aspek – aspek pendidikan.
§ Pendidikan Akhlak atau Budi
Pekerti
§ Pendidikan Kecerdasan
§ Pendidikan Keindahan
§ Pendidikan Kewarga Negaraan
§ Pendidikan Jasmani
§ Dan sebagainya
Ø Menurut tingkatan – tingkatannya
§ Pendidikan Pra Sekolah
§ Pendidikan Dasar
§ Pendidikan Menengah
§ Pendidikan Tinggi
Ø Pebedaaan menurut umur
§ Pendidikan Prenatal
§ Pendidikan Bayi
§ Pendidikan Anak
§ Pendidikan Pemudah
§ Pendidikan Orang Dewasa
Ø Pembedaan menurut tempat
pendidikan
§ Pendidikan Di Rumah
§ Pendidikan Di Sekolah
§ Pendidikan Masyarakat
Ø Menurut isi pendidikan
§ Pendidikan Umum
§ Pendidikan Kejuruan
Ø Menurut segi pelaksanaan
§ Pendidikan Formal
§ Pendidikan Non Formal
§ Pendidikan Informal
Ø Menurut sifat atau keadaaan anak
didik
§ Pendidikan Biasa
§ Pendidikan Luar Biasa
BAB III
DASAR DAN TUJUAN
PENDIDIKAN
Hubungan kurikulum
dengan falsafah dapat digambarkan sebagai berikut:
Menurut M.J.Langeveld bahwa pandangan
pendidikan yang cocok untuk pendidikan adalah mengakui manusia sebagai makhluk
sosial,individual dan dwi tunggal.dapun tujuan pendidikan adalah:
q Tujuan umum:membentuk Insan Kamil
q Tujuan khusus:tujuamn dalam
rangka mencapai tujuan umum
q Tujuan tak lengkap:tujuan dari
masing-masing aspek pendidikan sendiri
q Tujuan insidental:tujuan seketika
karena timbul secara kebetulan
q Tujuan sementara:tujuan yang
ingin dicapai dalam pendidikan
q Tujuan
perantara(intermediasi):alat untuk mencapai tujuan yang lain
3.1
Filsafat sebagai Dasar dan Tujuan Pendidikan
Karena
setiap negara membentuk dasar an tujuan pendidikan di negaranya.
3.2 Hubungan Kurikulum dan Dasar dan
Tujuan Pendidikan.
Hubungannya sangat erat, dan dapat digambarkan sebagai
berikut:
3.3 Azazi manusia dalam Pendidikan
Manusia mempunyai hakekat sebagai manusia
dwitunggal, individu dan soial serta manusia susila.
3.4 Aspek-aspek Pendidikan
Aspek pendidikan diantaranya : pendidikan
akhlak, kecerdasan, sosial, kewarganegaraan, keindahan, kesenian, agama dan
kesejahteraan keluarga.
3.5 Macam-macam Tujuan Pendidikan
Tujuan
dalam pendidikan adalah : tujuan umum, khusus, tak lengkap, insidental,
sementara, perantara.
A.
Filsafat Negara Sebagai Dasar Dan Tujuan
Pendidikan
Mengingat sangat urgentna masalah pendidikan
bagi bangsa dan negara, maka hampir seluruh negara di dunia ini menangani
secara langsung masalah – masalah yang berhubungan dengan pendidikan. Terutama
yang menyangkut masalah kebijakan atau policy. Dalam hal ini masing – masing
negara mempunyai kebijakan sendiri – sendiri yang sesuai dengan keadaan.
B. Hubungan
Kurikulum Dengan Dasar Dan Tujuan Pedidikan
Kurikulum
adalah sebagai alat pembenmtukan. Alat pembentuk merid. Kita tahu dasar
pendidikan akan menentukan corak dan isi pendidikan . dan isi pendidikan itu
tidak lain adalah kurikulum. Denagn demikian maka dasar pendidikan menentukan
corak dan isi kurikulum.
Disamping
itu, kurikulum sebagai alat pembentuk haruslah disesuaikan dengantujuan
pendidikan.
C. Azasi Manusia Dalam Pendidikan
Manusia
pada hakekatnya mempunyai beberapa macam azasi, antara lain:
Ø Bahwasanya manusia itu adalah
makhluk dwi tunggal, manusia terdiri atas unsur rohaniah dan unsur jasmaniah.
Unsur halus dan unsur kasar. Badan halus dan badan wadag. Unsur jiwa dan unsur
raga.
Ø Bahwasannya manusia mempunya dua
macam sifat azasi ; sebagai makhluk indifidual dan sebagai makhluk social.
Ø Manusia sebagai makhluk susila ; makhluk
bertuhan , makhluk bertaqwa.
D. Aspek – Asapek Pendidikan
Ø Pendidikan budi pekerti atau
pendidikan akhlak. Pendidikan akhlak adalah dasar dan fundament bagi semua pendidikan
yang lain . karena pendidikan menyangkut pendidikan moral.
Ø
Pendidikan kecerdasan. Pendidikan kecerdasan adalah merupakan tugas pokok dari
sekolah disamping tugas – tugas yang lain. Tujuan pendidikan kecerdasan ini
adalah mendidik anak agar mampu berfikir secara kritis, logis, kreatif, dan
berfikir secara reflektif.
Ø
Pendidikan social atau kemasyarakatan. Pendidikan ini berhubungan dengan
pergaulan anak didik dan proses adaptasi lingkungan. Pendidikan social
bertujuan untuk mendidik anak agar dapat menyesuaikan diri dalam kehidupan
bersama dan dapat ambil bagian atau berpartisipasi secara aktif didalmnya.
Ø
Pendidikan kewarga negaraan .
manusia selain hidup berkelompok kecil yaitu keluarga juga manusia
terkelompok dalam kelompok besar yaitu negara. Oleh karena itu pendidikan
dirasa penting untuk diberikan guna memberi wawasan pada anak didik agar kelak
menajadi warga yang baik dan berguna.
Ø
Pendidikan keindahan atau estetika. Pada dasarnya pendidikan estetika bukanlah
aspek yang begitu penting namun sesuatu tentang keindahan itu ada dalam setiap
aspek kehidupan kita. Oleh karena itu tak salah tentunya kalau hal ini juga
dipelajari. Pendidikan ini bertujuan agar semua anak mempunyai rasa keharuan
terhadap keindahan.
Ø
Pendidikan jasmani . pendidikan ini tidak hannya utnuk membentuk tubuh yang
atletis , melainkan juga bertujuan untuk membentuk watak.
Ø
Pendidikan Agama. Agama tidak lain adalah
sumber moral. Oleh karena itu tujuan pendidikan agama tidak lain adalah
menuntun anak untuk menjadi anal yang bermoral, manusia yang berbudi luhur,
manusia yang bertaqwa kepada tuhan, manusia yang meyakini dan mengamalkan
ajaran – ajaran agama.
Ø
Pendidikan kesejahteraan keluarga, tujuan pendidikan ini secara luas adalah
untuk meningkatkan taraf kehidupan dan penghidupan keluarga, untuk terwujudnya
keluarga yang sejahtera menuju kepada terwujudnya masyarakat yang sejahtera.
E. Macam – Macam Tujuan Pendidikan
Ø
Tujuan umum. Menurut kohnstamm dan gunning, tujuan umum pendidikan
adalah untuk membentuk insan kamil atau manusia sempurna. Sedangkan menurut
kihajar dwantara, tujuan akhir pendidikan ialah agar anak sebagai manusia
(individu) dan sebagai anggota masyarakat (manusia sosial) , dapat mencapai
keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi – tingginya.
Ø
Tujuan khusus. Adalah tujuan – tujuan pendidikan yang telah
disesuaikan dengan keadaan tertentu, dalam rangka untuk mencapai yujuan umum
pendidikan.
Ø
Tujuan tak lengkap. Adalah tujuan dari masing – masing aspek
pendidikan.
Ø
Tujuan insidental adalah tujuan yang timbul secara kebetulan. Secara
mendadak, misal tujuan untuk mengadakan hiburan atau variasi dalam kehidupan
sekolah.
Ø
Tujuan sementara adalah tujuan – tujuan yang ingin kita capai dalam
fase – fase tertentu dari pendidikan.
Ø
Tujuan perantara adalah merupakan alat atau
sarana untuk mencapai tujuan – tujuan lain. Misal mempelajari bahasa guna mempelajari
literatur – literatur asing.
F. Dasar Dan Tujuan Pendidikan
Pendidikan Di Indonesia
Dasar dan tujuan pendidikan di
indonesia dari masa kemasa selalu mengalami
perbaikan – perbaikan yang diharapkan agar dapat membenahi sitem
pendidikan di indonesia. Berikut kami cantumkan bagan perkembangan kebijakan
pemerintah tentang pendidikan :
BAGAN
SEJARAH
PERKEMBANGAN KEBIJAKSANAAN
PENDIDIKAN
DISEKOLAH
Undang
– Undang Pend. y . a . d
Tap
. MPRS no. XXVII Th 1966
Pen. Pres. No. 19 Th 1965
Tap MPRS no. 11 Th 1960
Dekrit
Presiden
5
Juli 1959
UU
no.12 Th 1954
UU
no. 4 Th 1950
UUD 45
BAB IV
PERKEMBANGAN
ANAK
Anak merupakan obyek utamadari pendidikan
dan di dalam anak mempunyai pembawaan
yang disebut Bakat. Adapun aliran yang berpendapat bahwa pembwaan itu berperan
pada perkembngan sebagai berikut:
1.Aliran nativisme”perkembangan seorang anak ditentukan oleh
pembawaannya”.
2.Aliran
naturalisme (JJ Rousseu)”anak itu lahir dengan sifat-sifatnya sesuai dengan
alamnya sendiri”
3.Aliran predestinasi/predeterminasi”perkembangan anak ditentukan
oleh nasibnya”
Sedangkan
aliran tentang lingkungan berperan pada perkembangan adalah sebagai berikut:
a. Teori Tabularasa(John Lock)”anak
dilahirkan dalam keadaan bersih,tidak ada pembwaan apa-apa seperti sehelai
kertas yang masih kosong”.
b. Emanual Kant”manusi tidak lain
adalah hasil dari pendidikan ,oleh karena itu berarti bahwa pendidikn sanggup
membuat manusia yang bagaimana saja”.
Menurut Wilhelm yang terkenal dengan teori
konvergensimya ”perkembangan anak ityu tidak hamya totyentuakn oleh
pembawaannya sajdan juga tidak lingkungan saja.
Aspek perkembangan anak sejak ia dibentuk
hingga mencapai kedewasaan diantaranya:perkembangan motorik, ingatan, pengamatan
dan inovasi, perkembangan berpikir dan kepribadian serta kedewasaan.
Dalam suatu pendidikan terdapat siatu
limgkungan yang biasa kita sebut Tri pusat pendidikan,yaitu:
v Lingkungan kluarga:merupakan
limgkumgan pendidikan yang pertama karena dalam anak pertama-tama mendapatkan
didikan dan bimbingan.
v Limgkumgn sekolah :merupakan
bagian darli pendidikn dalan keluarga dan merupakan lanjutan pendidikan dalam
keluarga serta merupkan jembatan bagi anak yang menghubungkan kehiupan keluarga
dan masyarakat.
v Lingkungan masyaraakt:apabila
anak tidak di bawah pengawasan orang tua dan anggota keluarga yamg serta tidak
di bawah pengawasan guru dan petugs sekolah yang lain.Lingkungn ini tidak
berperan dalam mendidik hanya memberi pengaruh.
Selain lingkungan di atas dapat dibedakan
sebagai berikut:
1. Lingkungan alam :limgkungan ini
bersifat klimatologis,geografis dan keadaan tanah
2. Lingkungan sosisal:lingkungan ini
dibagi dua yaitu sosial keluarga dan masyarakat
4.1 Peran Pembawaan dalam
Perkembangan
Terdapat aliran-aliran
yang berpendapat :
a.
Nativisme adalah perkembangan ini ditentukan
oleh pembawaannya
b.
Naturalisme (J.J. Rousseaw) adalah anak lahir m,embawa sifat-sifat
sendiri.
c.
Presditinasi/Predertiminasi adalah nasib
4.2 Peran Lingkungan Terhadap
Lingkungan
a. Teori Tabularasa (John Lock) :
anak dilahirkan dalam keadaan masih bersih, tidak ada pembawaan apa-apa.
b. Emmanual Kant : Manusia tidak
lain adalah hasil dari pendidikan dengan demikian, bahwa pendidikan sanggup
membuat manusia yang bagaimana saja
4.3 Teori Konvergensi :
Perkembangan anak tidak hanya ditentukan
oleh pembawaan saja dan tidak oleh lingkungan saja akan tetapi oleh dua-duanya.
4.4 Beberapa aspek Perkembangan
Aspek perkembangan yaitu : perkembangan
motorik, pengamatan, berfikir, kepribadian dan kedewasaan.
A. Peran Pembawaaan Dalam
Perkembangan
Pembawaan atau bakat adalah
merupakan potensi – potensi , atau kemungkinan – kemungkinan yang memberikan
kemungkinan kepada seseorang untuk berkembang menjadi sesuatu. Berkembang
tidaknya potensi yang ada pada anak masih sangat tergantung pada faktor –
faktor pendidikan yang lain .
B. Peranan Lingkungan Dalam
Pearkembangan
Lingkungan dapat memberikan
pengaruh terhadap perkembangan anak baik secara lanmg sung maupun tak langsung.
Baik secara disengaja maupun tidak disengaja .
C. Teori Konvergensi Dalam
Perkembangan
Menurut teori konvergensi bahwa
perkembangan anak itu tidak hanya ditentukn oleh perkembangan saja, dan juga
tidak hanya ditentukan oleh lingkungan saja. Melainkan perkembangan anak
ditentukan dari hasil kerja sama antara kedua faktor tersebut.
D. Peranan Aktivitas Pribadi Dalam
Perkembangan
Pada hakekatnya manusia
adalah makhluk yang aktif . makhluk yang didalam dirinya terdapat kecenderungan
, terdapat naluri untuk membentuk dirinya sendiri, pada manusia terdapat
kemampuan dan kemauan untuk menggerakan dan mengarahkan kemana perkambangan itu
ditujukan, inilah yang dimaksud peranan aktivitas pribadi.
E. Bebebrapa Aspek Dalam
Perkembangan
Ø
Perkembangan motoprik adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan gerakan –
gerakan
Ø
Perkembanagn pengamatan, ingatan dan fantasi
§ Penghamatan,
perkembangan pengamatan sama halnya pada perkembangan motorik pada permulaan.
Yaitu mula – mula bersifat umum, global, yang selanjutnya menuju kehal – hal
yang khusus.
§ Ingatan ,
berkembang sesuai umur semakin bertambah usia anak maka makin bertambah juga
kemampuan daya ingatnya
§ Fantasi,mulai
berkembang pada usia kurang lebih tiga tahun dan selanjutnya terus berkembang.
Ø
Perkembangan berfikir, kemampuan
berfikir ini juga berkembang sesuai dengan pertambahan usia. Mulai kanak – kanak hinga pada
akhir nya tercapaikepribadian yang bulat
Ø
Perkembangan kepribadian, perkembangan selalu menyangkut kehidupan
aku pribadi (ego) dalam hubungannya dengan kehidupan sekitar. Pada mulanya
sifat ego tersebut sangattinggi, namun seiring bertambahnya usia sifat tersebut
semakin berkurang akibat bertambahnya pengalaman – pengalaman hidup dalam
masyarakat.
Ø
Perkembangan kedewasaan, perkembangan ini tidak dapat dilepas dari perkembangan
kepribadian. Terbentuknya kepribadian yang bulat, berarti pula tercapainya
kedewasaan.
BAB V
LEMBAGA DAN
PUSAT – PUSAT PENDIDIKAN
5.1 Orang Tua sebagai Lembaga
Pendidikan karena orang tua merupakan lingkungan pendidikan yang pertama dan
utama bagi anak
5.2 Yayasan sebagai lembaga
pendidikan karena orang tua tidak bisa mendidik anak secara penuh, sehingga
mereka menitipkan anaknya ke lembaga sekolah
5.3 Lembaga keagamaan sebagai lembaga
pendidikan karena lembaga ini mempunyai bidang pendidikan yang mana orang tua
kurang mampu untuk melaksanakannya.
5.4 Negara sebagai lembaga pendidikan
merupakan suatau lembaga persekutuan hidup yang tinggi.
5.5 Tri pusat pendidikan diantaranya
: lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.
5.6 Perkumpulan pemuda.
5.7 Catatan tambahan tentang
lingkungan
1)
Lingkungan alam : Klemotologis, geografis,
keadaan tanah
2) Lingkungan sosial : keluarga dan
masyarakat
A. Orang Tua Sebagai Lembaga
Pendidikan
Orang tua merupakan orang yang pertama dan terutama yang wajib
bertanggung jawab atas pendidikan anak. Hal ini dikarenakan orang tua adalah
orang yang menjadikan sebab seorang anak itu ada di dunia ini. Dan hal itu
dikarenakan juga anak dilahirkan didunia ini tanpa mempunyai daya sama sekali
oleh karena itu kepada siapa lagi anak bergantung diri kalau tidak pada orang
tua.
B. Yayasan – Yayasan Sebagai Lembaga
Pendidikan
Orang tua sebagi tempat
menggantungkan bagi anak itu adalah tempat bergantung diri yang wajar. Tapi
pada kenyataannya tidak semua anak memperoleh tempat menggantungkan diri yang
wajar ini. Denagn demikian mereka terpaksa memperoleh tempat penggantungan diri
pada orang lain. Kebanyakan dari mereka ditampung di yayasan – yayasan yang
mana disana mereka mendapatkan pendidikan.
C. Lembaga Keagamaan Sebagai Lembaga
Pendidikan
Kiranya tidak dapat disangsikan
lagi, bahwa lembaga keagamaan mempunyai tugas dalam penyelenggaraan pendidikan
agama bagi umatnya.lembaga keagamaan mempunyai tanggung jawab atas pendidikan
agama bagi anak – anak termasuk juga orang dewasa.
D. Negara sebagai lembaga pendidikan
Guna mendapat warga negara -
warga negara yang memiliki pengetahuan dan keterampilan, warga negara - warga
negara yang memiliki kesadaranakan tugas dan kewajiban, warga negara - warga
negara yang memiliki kepandaian dan kecakapan, serta berjiwa pengabdian ,
mutlak perlu adanya pendidikan bagi calon – calon warga negara.pendidikan yang
mempersiapkan anak agar dapat menjadi
warga negara seperti yang dicita – citakan oleh negara. Disini negara berperan
dalam penentuan kebijakan – kebijakan masalah – masalah pendidikan.
E. Tri Pusat Pendidikan
Tripusat pendidikan adalah
pendidikan yang berlangsung pada tiga lingkungan.yaitu: lingkungan keluarga ,
lingkungan sekolah, dan lingkungan masyuarakat. Perpaduan antar ketiganya
menentukan keberhasilan dalam suatu pendidikan.
F. Perkumpulan Pemuda
Perkumpulan pemuda juga termasuk
lembaga pendidikan karena dalam perkumpulan ini pihak yang ikut didalamnya akan
mendapatkan segudang pengalaman yang itu semua sangat berguna bagi pengetahuan
– pengtahuan masing – masing individu.
BAB VI
BEBERAPA MASALAH DALAM PELAKSANAAN
Adapun masalah-masalah
dalam pelaksanaan pendidikan yaitu:
a.
Kewibawaan:pengakuan secara sukarel;a terhdap
pengaruh yang datang dari orang lain.
b.
Tanggung jawab:yang dimksud tanggung jawab di
sini adalah bertanggung jawab atas pendidikan anak
c.
Alat dan faktor.Keadaan yang ikut serta menntukan berhasilnya
pendidikan disebut faktor pendidikan, sedangkan Alat pendidikan adalah
langkah-langkah yang diambil demi kelancaran proses pelaksanaan pendidikan.Alat
pendidkan ada dua:
1. Alat preventif:alat yang bersifat
pencegahan
2. Alat represif/kuratif/korektif:
bertujuan untuk menyadarkan kepada yang benar
d. Hukuman dan ganjaran
e.
Motivasi belajar:kekuatan-kekuatan yang memberikan dorongan kepada
kegiatan belajar murid
6.1
Kewibawaan dalam pendidikan merupakan sayarat
mutlak dalam pelaksanaan pendidikan.
6.2
Tanggung jawab pendidikan yang dimaksud
tanggung jawab di sini adalah tanggung jawab atas pelaksanaan pendidikan pada
anak.
6.3
Alat dan alat semua keadaan yang ikut serta
menentukan pada hasilnya pendidikan dinamakan faktor pendidikan sedang
langkah-langkah yang diambil demi kelancaran proses pelaksanaan pendidikan.
6.4
Hukuman dan ganjaran, hukuman merupakan suatu
hal yang tidak menyenangkan anak, sedang ganjaran kebalikan dari hukuman.
6.5
Motivasi belajar kekuatan-kekuatan yang dapat
memberi dorongan kepada kegiatan belajar murid
A. Kewibawaan Dalam Pendidikan
Yang
dimaksud dengan kewibawaan dalam pendidikan disini ialah pengakuan dan
penerimaan secara sukarela terhadap anjuran dan pengaruh yang datang dari orang
lain. Jadi penerimaan dan pengakuan anjuran dari oramg lain itu diterima dengan
sukarela atas dasar sadar keikhlasan, atas kepercayaan yang penuh, bukan
didasarkan rasa terpaksa, rasa takut akan sesuatu, dan sebagainya.
B. Tanggung Jawab Pendidikan
Disini kita membicarakan siapakah
yang bertanggung jawab pada hasil pendidikan. Yang bertanggung jwab pada hasil
pendidikan adalah :
Ø Pada pendidikan anak maka
tanggung jawab sepenuhnya adalah di tangan pendidik
Ø Pada pendidikan orang dewasa maka
tanggung jawab sepenuhnya dipegang oleh si terdidik sendiri. Yang bertanggung
jawab sepenuhnya atas pendidikan dirinya.
Ø Pada perguruan tinggi yang
menjadi obyek adalah mahasiswa – mahasiswa, yang merupakan orang – orang yang
telah dewasa atau dianggap dewasa.
C. Alat Dan Factor Pendidikan
Faktor
pendidikan adalah hal – hal yang ikut serta menentukan pada keberhasilan
pendidikan. Sedangkan alat – alat pendidikan adalah langkah – langkah yang
diambil dmi kelancaran proses pelaksanaan pendidikan. Faktor – faktor
pendidikan berupa sebagai kondisi – kondis atau situasi – situasi. Sedangkan
alat – alat pendidikan berupa bentuk – bentuknya.
Termasuk
faktor pendidikan anatara lain : keadaan gedung sekolah, keadaan perlengkapan
sekolah,keadaaan alat – alat sekolah, keadaaan alat – alat pelajaran, dan
fasilitas – fasilitas yang lain.
Mengenai alat pendidikan dapat
digolongkan menjadi dua ;
Ø Alat pendidikan
preventif, alat pendidikan yang berupa pencegahan:
§ Tata tertib
§ Anjuran dan perintah
§ Larangan
§ Paksaan
§ disiplin
Ø
Alat pendidikan represif, disebut juga alat pendidikan kuratif atau
korektif:
§ Pemberitahuan
§ Teguran
§ Peringatan
§ Hukuman
§ ganjaran
D. Hukuman Dan Ganjaran
Hukuman adalah tindakan yang dijatuhkna
kepada anak secara sadar dan sengaja sehingga menimbulkan nestapa.dan dengan
adanya nestapa itu anak menjadi sadar akan perbuatannya dan berjanji dalam
hatinya untuk tidak mengulanginya.
Dalam
hukuman terdapat dua macam prinsip mengadakan hukuman:
Ø
Hukuman diadakan karena pelanggaran
Ø Hukuman
diadakan dengan tujuan ag ar tidak terjadi pelanggaran
Adapun dalam hukuman ini ada
beberapateori:
Ø
Teori hukuman alam
Ø
Teori ganti rugi
Ø
Teori menakut – nakuti
Ø
Teori balas dendam
Ø
Teori memperbaiki
E. Motivasi Belajar
Motivasi
belajar dapat dibedakan menjadi dua macam :
Ø Motivasi
intrinsik, ialah motivasi yang ada pada diri anak sendiri :
§ Adanya kebutuhan
§ Adanya pengetahuan tentang
kemajuannya sendiri
§ Adanya aspirasi atau cita - cita
Ø
Motivasi ekstrinsik, ialah motivasi yang datang dari luar anak didik :
§ Ganjaran
§ Hukuman
§ Persaingan atau kompetisi
BAB VII
PERSYARATAN
PENDIDIK
7.1
Persyaratan jasmani dan
rohani untuk menjadi guru harus sehat jasmanai dan rohani
7.2
Persyaratan pengetahuan pendidikan untuk menjadi guru profesional
maka harus mempunyai wawasan dan IP yang
luas.
7.3
Persyaratan kepribadian seorang guru harus mempunyai kecerdasan,
kecakapan, pengetahuan dan sikap, minat, tabi’at, keteladanan dan sebagainya.
7.4
Persyaratan-persyaratan khusus, biasanya disesuaikan dengan
pandangan dan falsafah hidup bagus sendiri-sendiri.
7.5
Persyaratan menurut Ronggowarsito :
1)
Bangsaneng awiryo (berkebangsaan tinggi)
2)
Bangsaneng sajano (orang yang baik)
3)
Bangsaneng aguno (pandai)
4)
Hawicerito (kaya cerita)
5)
Nawung krido (mempunyai pandangan yang tinggi)
6)
Asih ing murid (cinta kepada
anak didik)
Sambegana (mempunyai daya ingat
A. Persyaratan Jasmaniah Dan
Kesehatan
Guru adalah petugas lapangan dalam pendidikan. Oleh karena itu syarat
pertama yang harus dipenuhi oleh seorang guru antara lain
Ø Guru tidak
boleh mempunyai cacat tubuh yang nyata.
Ø
Guru harus sehat jasmani (tidak sakit apapun)
Ø
Guru harus sehat jiwa
B. Persyaratan Pengetahuanm
Pendidikan
Untuk menjadi seorang guru perlu
adanya pendidikan khusus. Adapun pengetahuan – pengetahuan yang penting bagi
seorang guru antara lain:
Ø Pengetahuan tentang pendidikan
Ø
Pengetahuan psikologi
Ø
Pengetahuan tentang kurikulum
Ø
Pengetahuan tentang metode mengajar
Ø Pengetahuan
tentang dasar dan tujuan pendidikan
Ø
Pengaetahuan tentang moral, nilai – nilaidan norma – norma
C. Persyaratan Kepribadian
Kepribadian pada dasarnya adalah
keseluruhan dari ciri – ciri dan tingkah laku dari seseorang. Dalam pembicaraan
disini pengertian kepribadian lebih ditekankankepada kelakuan, tabiat, sikap
dan minat.
Kelakuan dan tabiat
adalah sesuatu yang berhubungan dengan moral. Dalam kaitannya persyaratan
seorang guru. Guru haruslah mempunyai kepribadian yang luhur. Sebab guru
adalah sosok yang dijadikan panutan oleh
anak didik.
D. Persyaatan – Persyaratan Khusus
Persyaratan ini antara lain :
Ø
Seorang guru harus berjiwa pancasila
Ø
Menurut uu no. 4 tahun 1950,
babx pasal 15 bunyinya : “ syarat utama untuk menjadi guru, selain ijazah dan
syarat – syarat mengenai kesehatan jasmani dan rohani, ialah sifat – sifat yang
perlu untuk dapat memberikan pendidikan dan pengajaran seperti yang
dimaksud dalam pasal 3, dan pasal 4, dan
pasal 5 dari undang – undang ini.”
§ Pasal 3 tentang tujuan pendidikan
dan pengajaran
§ Pasal 4 tentang
dasar – dasar pendidikan dan pengajaran
§ Pasal 5 tentang bahasa
E. Persyaratan Menurut Ronggo
Warsito
Menurut rangga warsita oranmg
yang pantas menjadi guru adalah
Ø
orang yang dari keturunan terhormat
Ø
orang yang taat beribadah
Ø
orang yang bermoral tinggi
Ø
dan lain sebagainya